BK Kriminalnews.com | Bekasi – Ketua LSM Pemantau Tipikor melaporkan para Kepala SDN se-Kecamatan Cikarang Utara ke Kejaksaan Negeri Cikarang, dengan tuduhan dugaan penyelewengan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pusat.
Laporan ke Kekejaksaan Negeri Cikarang No:66/LAM – PT/ BKS/II/2024 dengan harapan agar kasus itu diusut tuntas.
Ketua LSM Pemantau Tipikor, Reston mengatakan kasus dana BOS Pusat di Kabupaten Bekasi diduga jadi bancakan para kepala sekolah, namun belum diusut hingga ke meja hijau dan pelakunya dibui.
“Kami berharap agar kasus itu diusut. Sehingga kemungkin besar beberapa orang Kepala SDN, akan ada masuk penjara, sehingga membuat efek jera kepala sekolah yang lain,”
Data yang didapat BK. Kriminalnews.com, menyebutkan oknum Kepala SDN se-Kecamatan Cikarang Utara, Kab.Bekasi diduga selewengkan dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) Pusat dan menjual Lembaran Kerja Sekolah (LKS) untuk memperkaya diri.
“Kepala Sekolah yang ada di Kecamatan Cikarang Utara ini, sudah menjabat cukup lama, sehingga dana BOS Pusat dan BOS Daerah diduga diselewengkan,” kata sumber pada BK Kriminalnews.com.
Eber selain Kepala Sekolah juga menjabat sebagai Ketua PGRI Kecamatan Cikarang Utara dan jumlah murid di sekolah tempatnya menjabat hampir 1.200 orang.
Anggaran Dana BOS SDN 02 Waluya Cikarang Utara tahap 2 tahun 2024 Rp. 522.109.925, dengan rincian kegiatan evaluasi esesmen pembelajaran dan bermain Rp. 84.825.000, administrasi kegiatan satuan pendidikan Rp. 90.393.700, Pemeliharaan Sarana dan prasarana Rp. 129.810.000. Pada tahap satu Pengembangan Perpustakaan (pembelian buku) Rp. 233.569.000.
Ketua K3S Cikarang Utara juga menjabat Kepala SDN Karang Asih 01 Kecamatan Cikarang Utara dengn jumlah murid 766. Sedangkan anggaran dana BOS Pusat SDN Karang Asih 01 tahun 2024 Tahap pertama sebesaRp. 366.520.000, dengan perincian Perpustakaan/ layanan pojok baca Rp. 53.380.000, pembelajaran bermain Rp. 19.275.000, evaliasi asesmen Pembalajar Rp. 42.212.2000, aminstrasi satuan pembelajaran Rp. 46.257.000, pemiliharaan sarana dan prasarana Rp. 84.125.000, alat multi media Rp. 30.100.000 dan honor guru Rp. 84.500.000.
Jumlah SDN Kec Utara Kab Bekasi lebih 45 SDN dan semuanya diduga menjual Buku LKS mulai dari harga Rp.250.000 sampai Rp 425.000/ murid.
“Semua Kepala SDN Se-Kecamatan Cikarang Utara, setiap pencairan dana BOS Pusat dalam rincian membuat kegiatan Pengembangan Perpustakaan. Namun masih menjual LKS untuk memperkaya diri,“ kata sumber.
“Kepala Sekolah di Kecamatan lain tidak ada yang berani menjual buku LKS, kerena Pemerintah sudah memberikan anggan untuk pengadaan buku. Dan sejak Eber Ketua PGRI, mutasi ke Cikarang Utara langsung menjadi Kepala SD 02 yang jumlah muridnya mencapai 1.200 orang,“kata sumber
Sedangkan M. Anward Afandi, sebagai Ketua K3S, para kepala Sekolah, tidak pernah takut kepada wartawan dan LSM diduga atas perintah kedua tokoh ini, kata sumber.
Ketua PGRI juga Kepala SD 02 Waluya Cikarang Utara mengatakan kepada BK Kriminalnews.com sebelum anda mengirim sama data BOS itu.
“Saya sudah tau kerena yang bikin di sekolah dan tidak kegiatan yang Mark up. Silahkan periksa dan bisa saya pertanggungjawabkan semua,”katanya
Eber mempersilahkan datang ke sekolah biar saya tunjukan semua. “Anda juga sudah beberapa kali datang,” ujarnya nada tinggi.
Ketua K3S juga sebagai Kepala SDN Karang Asih Cikarang Utaran, M.Anward Afendi, ketika dikonfirmasi BK Kriminalnews.com tidak mau angkat Handphonenya, juga Whatsapp tidak dijawab.
(Edward / Subhan)